Mahasiswa STIPER Sawahlunto Sijunjung Prodi Agroteknologi Dan Peternakan Semester V Lakukan Kunjungan
Mahasiswa STIPER Sawahlunto Sijunjung Program Studi Agroteknologi dan Peternakan Semester V melakukan Kunjungan ke BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kecamatan Sijunjung, Rabu (08/12/2021).
Ir.Maiyontoni, MP selaku Kepala STIPER Sawahlunto Sijunjung sekaligus dosen Pengampu mata Kuliah Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian dalam sambutannya mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa untuk memiliki teknik komunikasi yang baik dan mampu memahami dunia penyuluhan pertanian ini.
“Dan berikanlah mahasiswa ini ilmu perihal penyuluhan ini, di karenakan mahasiswa ini adalah generasi penerus kita nantinya untuk membangun pertanian di Kabupaten kita ini,” ucapnya.
Lanjut, tidak lupa ia memberikan motivasi bagi mahasiswanya.
“Seorang penyuluh ini memanglah orang yang fleksible, triknya adalah kita masuk dengan cara petani dan keluar dengan cara kita (penyuluh), dan jangan pernah takut untuk menjadi seorang penyuluh itu,” katanya.
Senada, Bapak Jabir koordinator BPP Kecamatan Sijunjung dan sebagai Penyuluh Muda di BPP Kecamatan Sijunjung dalam sambutannya mengatakan “bahwa dimanapun kita akan kuliah, jika memiliki kemauan yang kuat tidak ada yang tidak akan jadi.”
“Bahwasanya sektor pertanian inilah yang sebenarnya membangkik batang tarandam (membangkit Batang terendam) itu, dan saya berharap semoga mahasiswa STIPER ini menjadi petani milenial, yang memanfaatkan IT,” ujarnya yang juga Alumni STIPER Sawahlunto Sijunjung.
“BPP ini tidak hanya melakukan penyuluhan saja, namun juga melakukan kaji terap, seperti pada tanaman durian, 4 variatas pisang, dan alpokat dataran rendah. Seorang penyuluh ini bukanlah seorang guru dan juga bukanlah seorang murid, namun disini kita sama-sama belajar, dan seorang penyuluh ini harus siap 24 jam untuk bekerja, dan pada lokasi apapun,” tutupnya.
Salah seorang Mahasiswa STIPER Sawahlunto Sijunjung, Gusti A.Wd mengatakan jadilah seorang petani milenial yang sadar akan fungsi dan peranannya.
“Meskipun kita terlahir dari desa yang kecil namun tidak akan menjadi alasan untuk kita berpikir luas dan mendunia, ayok kita memiliki satu misi dengan sejuta aksi untuk menjadi petani milenial, karna tanpa seorang petani tidak akan berlanjut dan lahir sebuah peradaban yang besar ini,” pungkasnya.